Kandungan Dalam Buah - Buahan

Kandungan Dalam Buah - Buahan 
Zat Makanan Bergizi
Banyak orang sudah mengetahui bahwa di dalam buah - buahan terdapat zat makanan yang mengandung gizi seperti karbonhidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Masing - masing buah mengandung kompenen zat gizi yang berbeda - beda. Di dalam buku karangan Nurheti Yuliarti "1001 khasiat buah - buahan" kandungan gizi utama dalam buah adalah vitamin dan mineral. Vitamin yang terdapat dalam buah dan sayuran adalah pro vitamin A, vitamin C, K, E, dan berbagai kelompok vitamin B kompleks. Di samping itu buah juga kaya akan berbagai jenis mineral, di antaranya Kalium (K), Kalsium (Ca), Natrium (Na), zat besi (Fe), magnesium (Mg), seng (Zn), selenium (Se), dan Boron ( Bo). 

· Karbonhidrat
Karbonhidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Zat ini berfungsi sebagai sumber energi untuk aktivitas otak, pembentukkan sel darah merah dan sistem saraf, serta membantu dalam proses metabolisme protein dan lemak. Karbonhidrat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu karbonhidrat kompleks yang terdiri dari poliksakardia (pati, dekstrin, dan glikogen) serta serat. Sementara karbonhidrat sederhana terdiri dari monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, dan pentosa), disakarida (sukrosa, maltosa, laktosa, dan trebalosa), gula alkohol (sorbitol, manitol, dan inositol), serta oligosakarida (rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan). Karbonhidrat yang terdapat dalam buah umumnya banyak mengandung pati dan selulosa.

· Lemak
Lemak merupakan sumber energi tubuh. Kandungan lemak pada buah dan sayuran umumnya sedikit. Asam lemak yang terdapat dalam bahan pangan nabati biasanya berupa asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh ini merupakan komponen membran syaraf dan senyawa yang menyerupai hormon. Selain itu, juga penting untuk proteksi terapi untuk penyakit jantung serta kanker. Berbagai jenis buah yang mengandung lemak misalnya avokad.

· Protein
Protein berfungsi sebagai bahan dasar pembentuk sel - sel dan jaringan tubuh. Selain itu, protein juga berperan dalam proses pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Protein merupakan molekul besar yang terdiri dari rangkaian asam amino. Tanaman pangan sering kekurangan satu atau lebih asam amino esensial sehingga penting untuk dikombinasikan dengan jenis protein lain sehingga satu dengan yang lain bersifat saling melengkapi.

· Vitamin
Vitamin adalah zat - zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Di dalam tubuh, vitamin berperanan sebagai zat pengatur. Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yakni vitamin yang larut lemak dan vitamin yang larut air. Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, D, E dan K.


Zat Makanan Nongizi
Yang termasuk zat makanan nongizi di antaranya serat makanan (dietary fiber), enzim, pigmen, (karoten, klorofil, flavonoid), senyawa yang menyerupai vitamin dan mineral, dan substansi zat makanan minor.


· Serat makanan
Sebagian besar serat pada dinding tanaman terdiri dari zat - zat yang larut dalam air. Selain daya kerja yang sama dengan serat yang tidak larut, serat jenis ini dapat berfungsi sebagai penurun kolesterol, serat jenis ini juga akan membentuk gel sehingga lambung cepat penuh dan menyebabkan cepat kenyang yang disebabkan karena kemampuannya menyerap air. Sebagian besar serat makanan yang terdapat dalam buah - buahan berupa pektin. Pektin terdapat pada semua dinding sel tanaman dan kulit paling luar dari buah - buahan dan sayur - sayuran. Pektin memiliki kemampuan membentuk gel karenanya dipergunakan dalam pembuatan jeli atau jam. Kemampuannya membentuk gel ini memiliki pengaruh yang baik dalam penurunan kolesterol.


· Enzim
Enzim akan bekerja sama dengan vitamin untuk mempercepat reaksi kimia. Enzim terdapat dalam jumlah banyak dalam makanan segar karena sangat sensitif terhadap panas dan akan rusak selama pemasakan ataupun pasteurisasi. Enzim utama dalam buah dan sayuran adalah sintetase dan hidrolase.

· Pigmen
Karoten atau karotenoid merupakan pigmen yang paling banyak tersebar secar alami. Karoten dikenal mempunyai kemampuan mengonversi menjadi vitamin A dan sebagai antioksidan. Sumber karoten yang utama adalah sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, daun singkong, daun pepaya, dan lain sebagainya. Karoten juga terdapat pada buah - buahan berwarna kuning oranye seperti pepaya, mangga, wortel, labu, dan lain sebagainya. Minun jus yang mengandung karoten tinggi lebih menguntungkan dibandingkan meminum suplemen yang kaya akan betakaroten atau memakan makanan utuh yang tinggi karoten karena bentuk segar memecahkan sel - sel membran sehingga zat - zat gizi lebih mudah diserap.

Flavonoid merupakan kelompok pigmen tanaman yang memberikan perlindungan terhadap serangan radikal bebas yang merusak. Senyawa ini berperan dalam memberikan pada buah dan bunga. Beberapa fungsi flavonoid di antaranya meningkatkan kadar vitamin C dalam tubuh, mengurangi kebocoran dan pecahnya pembuluh darah kecil, melindungi kerusakan akibat serangan radikal bebas dan memperkuat struktur persendian. Beberapa flavonoid berfungsi sebagai antialergi misalnya quercetin. Quercetin memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang mengurangi pengeluaran histamin dan zat - zat alergi lainnya.

Klorofil adalah pigmen tanaman berwarna hijau yang ada dalam kloroplas tanaman. Seperti pigmen tanaman yang lainnya, klorofil juga berfungsi sebagai antioksidan dan anti kanker. Dianjurkan agar klorofil ditambahkan dalam makanan - makanan tertentu. Seperti halnya makanan, aroma tembakau dan tembakau kunyah dapat mengurangi risiko kanker. Anjuran lainnya adalah dengan makanan sehari - hari. Sayuran hijau seperti seledri, bayam, daun pepaya, dan bit hijau kaya akan klorofil, karoten, dan mineral seperti kalsium. Oleh karena itu, sayuran hijau ini perlu dikonsumsi setiap hari untuk mengimbangi makanan yang digoreng, dibakar, ataupun dipanggang.


Zat - zat yang Menyerupai Vitamin
Beberapa zat makanan bereaksi sama dengan vitamin yakni berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam tubuh. Alasana zat - zat ini tidak dimasukkan ke dalam vitamin adalah karena zat - zat ini merupakan kelompok makanan yang non esensial. Yang termasuk dalam golongan ini adalah karnitin, kholin, koenzim Q10, dan inositol. Karnitin berfungsi merangsang pemecahan asam lemak rantai panjang oleh mitokondria. Kekurangan karnitin menyebabkan penurunan kadar asam lemak dalam mitokondria dan mengurangi produksi energi untuk sel.

Kholin dalam bentuk phosphatidylcholine (lesitin) dan sphingomyelin mempunyai fungsi penting dalam pembuatan komponen utama membran. Kholin juga dibutuhkan dalam metabolisme lemak. Dalam sebuah percobaan, hewan yang diberi makanan yang kekurangan kholin ternyata mengalami penyakit hati dan ginjal. Kholin terdapat dalam biji - bijian dan kacang - kacangan sebagai lecitin.

Koenzim Q10 merupakan komponen sel yang penting dan banyak peranan dalam memproduksi energi. Seperti kanitin, koenzim, Q10 bisa disintesis dalam tubuh. Kekurangan zat ini dapat terjadi akibat kerusakan sintesis, kekurangan zat gizi, genetis, maupun meningkatnya kebutuhan jaringan.

· Inositol
Inositol fungsinya hampir sama dengan kholin. Inositol merupakan komponen utama sel membran yang berikatan sebagai fasfatidikholin. Walaupun inositol buka merupakan zat esensial dalam makanan manusia, kehadirannya menguntungkan terutama berkaitan dengan penyakit hati dan diabetes. Tanaman sumber inositol yang baik adalah buah jeruk , semua biji - bijian, dan leguminosa.


Zat Makanan Minor 
Komponen - komponen tanaman lainnya juga dapat berpengaruh bagi kesehatan. Beberapa dari komponen ini dikelompokkan dalam zat makanan minor. Zat makanan minor ini di antaranya glutation yang ada pada beragam buah dan sayuran. Glutation merupakan antikanker yang penting dan membantu menetralkan logam berat seperti Hg, pestisida, dan pelarut lainnya. Buah - buahan dan sayur - sayuran segar mengandung glutation yang berarti. Sedang pada makanan yang di masak jumlahnya menurun secara drastis. 


Phytoestrogen merupakan senyawa kimia dari hormon tumbuhan. Phytoestrogen berfungsi meningkatkan aktivitas estrogen di dalam tubuh. Pada masa peri menopause atau menopause saaat kadar estrogen sangat rendah, asupan Phytoestrogen mampu berfungsi sebgai estrogen yang berfungsi melindungi tubuh dari sindrom menopause dan osteoporosis. Bentuk utama Phytoestrogen adalah lignan dan isoflavonoid. Phytoestrogen banyak terdapat dalam buah - buahan apel. Sumber Phytoestrogen tersebut juga mengandung substansi yang dapat mencegah kanker seperti indoles, betakaroten, serat, dan vitamin C. Urutan bahan makanan yang mengandung isoflavonoid mulai yang tertinggi, yaitu apel, anggur, bawang putih, stroberi, timun, tomat, dan wortel.
 

Contoh Contoh Proposal Copyright © 2011-2012 | Powered by Erikson