Pengertian Piutang

Pengertian Piutang 
Menurut Warren, Reeve, dan Fees (2005:392) mendefinisikan piutang sebagai berikut, “Piutang merupakan semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak atau organisasi lainnya. Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva lancar perusahaan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Piutang usaha (account receivable) semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari”. Sedangkan menurut Munandar (2006:77) yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut: “Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang nantinya akan dimintakan pembayarannya bilamana telah sampai jatuh tempo.”


Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa piutang adalah semua klaim dalam bentuk uang yang terhadap pihak lain yang diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu relatif pendek bilamana pembayarannya telah sampai jatuh tempo dan diperoleh pada masa yang akan datang.

Dokumen dan Catatan Akuntansi yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2008), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi piutang adalah:


1. Faktur penjualan
Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.


2. Bukti Kas Masuk
Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang.


3. Bukti Memorial
Merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum. Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang.


Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah:

1. Jurnal Penjualan
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi penjulan.


2. Jurnal Umum
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat ditagih.


3. Jurnal Penerimaan Kas
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.


4. Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada setiap debitur.



Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dimaksudkan untuk menggali informasi tentang penelitian Evaluasi Sistem Akuntansi yang sudah diteliti oleh peneliti lain sebelumnya. Beberapa penelitian mengenai Evaluasi Sistem Akuntansi tersebut antara lain:


1. Sintha Permatasari (2010), melakukan penelitian yang disusun dalam bentuk skripsi dengan judul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang Dan Penerimaan Kas Pada PT. Insan Media Pratama”. Adapun rumusan masalah dalam penelitian tersebut yaitu:

a. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas.

b. Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas.

c. Jaringan prosedur dan pengendalian intern yang diterapkan dalam sistem akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas.


Sedangkan untuk tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu:

a. Menganalisis kelemahan dari prosedur sistem akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas yang sedang berjalan.

b. Mengevaluasi kelemahan dari prosedur sistem akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas, serta keterbatasan dari pengendalian intern yang diterapkan perusahaan.

c. Memberi rekomendasi mengenai prosedur akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas yang sebaiknya diterapkan perusahaan.


Dari pembahasan yang terdapat dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa penjualan secara kredit memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan penjualan tunai, maka diperlukan suatu pengendalian internal yang baik atas sistem akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas pada suatu perusahaan untuk mengurangi terjadinya resiko tersebut. Sedangkan kelemahan pada sistem berjalan yang dihadapi dalam rangka lebih meningkatkan pengendalian internal, antara lain formulir belum bernomor urut tercetak, terdapat beberapa kekurangan dalam desain formulir yang digunakan perusahaan seperti tidak terdapat dokumen Surat Jalan dan Laporan Keterlambatan Pelunasan Piutang, belum terdapat uraian tugas dan tanggung jawab secara spesifi, dan perusahaan belum memiliki fungsi kredit.
 

Contoh Contoh Proposal Copyright © 2011-2012 | Powered by Erikson