CONTOH MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN DAN SEBAGAI SUATU SISTEM

PENDIDIKAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN DAN SEBAGAI SUATU SISTEM
BAB I 
1.1. Latar Belakang Masalah 
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberi penjelasan ataupun melakukan penerapan. 

Pendidikan adalah suatu proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan obyek pendidikan. Ilmu yang ditransfer umumnya ilmu pengetahuan yang bersifat memberi pengetahuan peserta didik dengan harapan peserta didik mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dan kebudayaan yang ada di dunia. Misalnya pada pendidikan formal atau sekolah, obyek utama dalam proses pendidikan adalah ilmu pengetahuan. 

Kenapa pendidikan itu disebut ilmu? Karena ilmu merupakan obyek utama dari pendidikan. Tanpa ilmu, segala sesuatu tidak dapat berjalan dengan baik. Misalnya, anak sejak kecil dididik oleh orang tuanya kalau makan supaya menggunakan tangan kanan, itulah yang dinamakan pendidikan dan makan menggunakan tangan kanan itulah yang disebut ilmu karena kalau menggunakan tangan kiri tidak sopan. 

Contoh lain misalnya orang melamar pekerjaan, sebelum orang tersebut diterima menjadi karyawan tetap ia harus ditraining. Training inilah yang dinamakan pendidikan dan materi-materi yang dilakukan selama training itulah yang disebut ilmu.

1.2. PERMASALAHAN 
Dalam makalah ini kami mengambil beberapa permasalahan, antara lain: 
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu itu? 
2. Mengapa pendidikan sebagai ilmu? 
3. Apa tugas pokok dari pendidikan? 
4. Apa yang di maksud dengan sistem? 
5. Mengapa pendidikan sebagai suatu sistem? 
6. Komponen apa saja yang terdapat dalam sistem pendidikan.?

BAB I1 
2.1. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN 
A. Pengertian Ilmu 
Istilah ilmu merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Science dan berasal dari bahasa Latin Scientia yang diturunkan dari kata Scire yang berarti mengetahui dan belajar, maka ilmu dapat berarti usaha untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang bersifat empiris dan melalui suatu cara tertentu. Menurut James Conant, ilmu adalah suatu deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil eksperimen serta observasi dan berguna untuk diamati serta dieksperimenkan secara lanjut. Sedangkan menurut The Liang Gie, ilmu mengandung tiga hal yaitu pengetahuan, aktivitas dan metode. 

Ilmu menurut Henry W. Hophnstone Jr. dalam bukunya yang berjudul “What is Philosophy?” adalah suatu kumpulan yang sistematis dari pengetahuan yang dihimpun dengan perantara metode ilmiah. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), ilmu adalah suatu pengetahuan atau kepandaian baik tentang segala yang masuk dalam jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan keadaan alam, sosial, dan sebagainya. Sedangkan ilmu yang berarti proses, dimaksudkan bahwa ilmu bersifat relative. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah rangkaian ektivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberi penjelasan ataupun melakukan penerapan. 

B. Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan 
Pendidikan adalah suatu usaha untuk membekali peserta didik berupa ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungan sekitar. Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui tiga cara yaitu lisan, tulisan dan perbuatan. Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena obyek utama dari pendidikan adalah ilmu.

Untuk mencapai status sebagai ilmu pengetahuan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurut Prof.J.R. Pudjawijatno, 1960 : 9 syarat-syarat tersebut ialah: 

1. Mengejar kebenaran (obyektivitas) 
Objek dalam dunia ilmu pengetahuan di bedakan menjadi dua, yaitu objek formal dan objek material. Objek formal adalah sudut tinjauan dari penelitian atau pembicaraan suatu ilmu pengetahuan. Sedangkan objek material adalah bahan atau masalah yang menjadi pembicaraan atau penelitian dari suatu ilmu pengetahuan. Sebagai contoh dari objek formal adalah sosiologi dan psikologi yang dapat mempunyai objek material yang sama yakni manusia. 

2. Metode 
Setiap ilmu pengetahuan harus di syaratkan mempunyai metode penelitian yaitu cara-cara yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah baik metode pengumpulan keterangan atau data ataupun metode metode pengolahan dengan pola pikir yang induktif atau deduktif. 

3. Bersistem Merupakan persyaratan ilmu pengetahuan yang otonom. 
Maksudnya merupakan uraian sejumlah komponen atau unsur yang berkaitan satu dengan lainya menurut susunan tetentu sehingga merupakan satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan Menurut Drs. Suwarno (1975) persyaratan suatu ilmu membaginya atas 4 macam yaitu: 
1. Obyek sendiri 
2. Metode penyelidikan 
3. Sistimatika 
4. Tujuan sendiri 

Pendidikan merupakan suatu kegiatan mentransfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dengan meletakkan ilmu pengetahuan sebagai obyeknya. Ilmu pengetahuan menurut sistematikanya dibagi menjadi dua yaitu: 1. Ilmu-ilmu murni, yaitu ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman ilmu murni 2. lmu-ilmu Empiris, yaitu ilmu berdiri sendiri tidak terikat oleh ilmu empiris, misalnya matematika.yang terikat oleh obyek tertentu yang terdapat didalam pengalaman seperti ilmu alam. Ilmu Epmiris dibagi dua yaitu:
  • Ilmu pengetahuan alam, yaitu ilmu yang obyeknya terdapat di alam  
  • ilmu pengetahuan rohani, yaitu ilmu yang obyeknya di dalam keaktifan rohani manusia. 

Ilmu pengetahuan rohani dibagi menjadi dua yaitu: 
  • Ilmu normatif, yaitu ilmu pengetahuan yang tergantung dari pertimbangan nilai. 
  • Ilmu deskriptif, yaitu ilmu pengetahuan yang hanya memaparkan atau melukiskan obyeknya.
Ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan empiris, rohani, normatif yang diangkat dari pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis. Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan praktis karena yang diuraikan didalam ilmu itu dilaksanakan dalam proses pendidikan Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang berdiri dengan memenuhi sifat-sifat ilmiah, sedangkan ilmu pendidikan dikatakan ilmu yang ilmiah apabila mencangkup kriteria/ syaratsyarat ilmu pengatahuan yaitu: 
  • Ilmu pengetahuan atau ilmu pendidikan yang bersitaf empiris 
  • Ilmu itu bersifat sistematis 
  • Ilmu itu mempunyai obyek atau lapangan tertentu yang jelas, dapat dipisahkan dari obyek pengetahuan yang lain 
  • Ilmu tersebut mempunyai metode dan tujuan tertentu 

C. Tugas Pokok Pendidikan 
1. Tugas Pokok Pendidikan Keluarga 
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, didalam lingkungan keluargalah pertama-tama anak mendapatkan pengaruh dasar. Tugas pokok pendidikan keluarga adalah sebagai berikut: 

a. Memberikan dasar pendidikan agama 
Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama. Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak, terutama pendidikan agama. Anak sejak lahir akan mengikuti agama yang dianut oleh orang tuanya dan mereka juga akan menganut apa yang dilakukan orang tuanya dalam beribadah. Namun saat mereka sudah besar kadang ada yang pindah agama, mungkin dengan mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka dapat mengetahui agama yangbenar dan sesuai dengan hati nuraninya. 

b. Menanamkan dasar pendidikan moral pada anak. 
Dalam keluarga anak dididik oleh orang tua melalui nasehat, ataupun melalui contohcontoh perbuatan hidup sehari-hari. Dengan begitu, dengan sendirinya anak akan mengikuti apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya. Kalau orang tua memberikan contoh yang tidak baik, anak juga akan mengikuti apa yang telah dicontohkan kepadanya. Jadi anak itu baik atau tidak itu tergantung didikan orang tuanya. Jadi didalam keluarga tertanam dasar-dasar pendidikan moral dimana pendidikan ini tidak diberikan dengan penerangan atau ceramah tetapi melalui contoh-contoh kongkrit dalam perbuatan hidup sehari-hari. 

c. Membentuk dasar pendidikan social 
Dalam kehidupan keluarga ditanamkan rasa tolong-menolong secara kekeluargaan yang dapat menciptakan ketertiban, kedamaian dan memupuk berkembangnya benih-benih sosial pada anak.. disini anak diajarkan agar saling tolong menolong. Misalnya anak dibagi tugas untuk membantu orang tua misalnya membantu menyapu dan memasak. Anak juga diajarkan bersikap tertib, misalnya kalau setelah pulang sekolah anak melepas sepatu dan seragam kemudian menaruhnya pada tempatnya. Dengan begitu kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak kecil akan selalu dilakukan dimanapun dia berada Anak juga diajarkan apabila melihat orang yang membutuhkan bantuan supaya mereka mau membantu meskipun tanpa diminta untuk membantu. 

2. Tugas Pokok Pendidikan Masyarakat. 
Masyarakat sebagai lembaga yang ketiga setelah lembaga pendidikan formal (sekolah), akan memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam proses pembentukan kepribadian anak. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat bersifat lebih terbuka. Bahan yang dipelajari dapat mencakup seluruh aspek kehidupan, dengan semua sumber belajar yang ada dalam lingkungannya. Dalam lingkungan masyarakat, metode pembelajarannya mencangkup semua bentuk interaksi dan komunikasi antar warga masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan media cetak maupun elektronik. 

3. Tugas Pokok Pendidikan Negara / Pemerintah. 
Pemerintah mempunyai hak dan kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi warga negaranya, sesuai dengan dasar-dasar dan tujuan negara yaitu mengatur kehidupan umum menurut ukuran-ukuran yang sehat menjadi bantuan bagi  pendidikan keluarga dan dapat mencegah kerugian perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya. 

Tugas pokok pendidikan pemerintah adalah mengembangkan warga Negara Indonesia sesuai dengan falsafah pacasila; menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME; berakhlak mulia; menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; memiliki kesehatan jasmani dan rohani; memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat; memiliki jiwa yang mantap dan mandiri serta memilki tanggung jawab kemasyarakatan dan rasa kebangsaan agar mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas. Dalam upaya mewujudkan tugasnya, pemerintah mencanangkan strategi pembangunan pendidikan. 

Strategi pembangunan pendidikan nasional yang dicanangkan pemerintah meliputi: 
  • Pelaksanaan manajemen otonomi pendidikan 
  • Pelaksanaan wajib belajar 
  • Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi 
  • Penyelenggaraan sistem pendidikan yang terbuka 
  • Peningkatan profesionalisme tenaga pendidikan
  • Penyediaan sarana dan prasarana belajar yang mendidik 
  • Pembagian pendidikan berkeadilan
  • Pemberdayaan peran serta masyarakat
  • Evaluasi dan akreditasi pendidikan secara independent 

Jadi pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. 

Tugas pokok pendidikan adalah: 
  • Mengarahkan peningkatan dan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri seorang peserta didik. 
  • Mendidik peserta didik agar tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan fungsinya sebagai makhluk Tuhan YME, anggota keluarga, masyarakat dan negaranya. 
  • Memberikan pengetahuan yang perlu dan berguna bagi peserta didik di dalam masyarakat. 

2.2. PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM 
A. Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani "systema" yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Menurut Zahara Idris (1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponenkomponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil (Product). 

Juga menurut Totong M. Amirin 1984, system adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang komplek atau utuh. Berdasakan kajian terhadap sifat-sifat siste dapat didentifikasikan cirri-ciri pokok sistem sebagai berikut: 
  • Mempunyai tujuan, sehingga proses kerja sistem mengarah pada tujuan. 
  • Mempunyai batas, sehingga dapat dibedakan batas sistem yang satu dengan batas sistem yang lain 
  • Bersifat terbuka, artinya suatu sistem dapat dihubungkan dengan siste yang lain, sehingga terbentuk sistem baru yang lebih besar.
  • Terdiri dari beberapa bagian yang di sebut sub sistem atau komponen. 
  • Bagian-bagian dari suatu sistem merupakan satu kebulatan yang utuh dan padu sehingga bersifat “wholiam” yang dala bidang psikologi disebut suatu “getalt” 
  • Terdapat saling berhubungan dan saling ketergantungan baik did ala sistem (intern sistem) maupun antara sistem dengan lingkungannya. 
  • Melakukan proses kegiatan transformasi, yaitu merubah masukan (input) menjadi suatu hasil (out put), maka dari itu sistem pada hakikatnya merupakan transformator atau prosessor. 
  • Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme control dengan memanfaatkan terjadinya umpan balik, maka dari itu sistem mepunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

B. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem 
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Masukan Proses Usaha Keluaran atau Hasil Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem pendidikan ini saling mempengaruhi. PH Combs (1982) mengemukakan dua belas komponen pendidikan sebagai berikut: 
  1. Tujuan dan Prioritas adalah fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini merupakan informasi apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaanya 
  2. Peserta didik adalah fungsinya belajar diharapkan peserta didik mengalami prorjses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan 
  3. Manajemen atau pengelolan adalah fungsinya mengkoordinasi, mengarahkan dan menilai sistem pendidikan 
  4. Struktur dan jadwal waktu adalah mengatur pembagian waktu dan kegiatan 
  5. Isi dan bahan pengajaran adalah mengambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik. 
  6. Guru dan pelaksanaan adalah menyediakan bahan pelajaran dan menyelengarakan proses belajar untuk peserta didik. 
  7. Alat bantu belajar adalah fungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarik dan bervariasi. 
  8. Fasilitas adalah fungsinya untuk tempat terjadinya proses pembelajaran. 
  9. Teknologi adalah fungsi memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan. 
  10. Pengawasan mutu adalah fungsi membina peraturan dan standar pendidikan. 
  11. Penelitian adalah fungsi memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
  12. Biaya adalah fungsinya memperlancar proses pendidkan
Menurut UU republik Indonesia no.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan , pengajaran, atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Menurut Zahar Idris (1987) pendidikan nasional sebagai suatu sistem adalah karya manusia`yang terdiri dari komponen - komponen yang mempunyai hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang.

C. Komponen-komponen Dalam Sistem Pendidikan 
Dalam usaha memenuhi pendidikan sebagai suatu system, berikut adalah penjelasan tentang beberapa komponen penting yaitu: 

1. Dasar pendidikan 
Dasar pendidikan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan titik tolak untuk memikirkan masalah-masalah pendidikan atau titik tolak untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan. Dasar dalam pendidikan antara lain: dasar filosofis, dasar historis, dasar psikologis, dasar sosiologis, dan dasar yuridis. 

2. Tujuan pendidikan 
Pendidikan adalah usaha sadar, dari kata itu berarti pendidikan mempunyai tujuan apa yang di cita-citakan dari setiap kegiatan mendidik. Drs. Suwarno (Pengantar Pendidikan Umum 1985) mengemukakan beberapa pandangan tentang tujuan pendidikan dari Langeveld dan FH. Phonnik. 

Langeveld membedakan macam-macam tujuan pendidikan sebagai berikut: 
a. Tujuan Umum 
b. Tujuan Khusus 
c. Tujuan Tidak Lengkap 
d. Tujuan Sementara 
e. Tujuan Isidental
f. Tujuan Intermedier 

3. Isi Pendidikan 
Isi penddikan adalah bahan-bahan atau materi pendidikan yag di berikan kepada peserta didik agar ia dapat mencapai tujuan yang di harapkan.

4. Metode Pendidikan 
Metode atau cara bagaimana mendidik, agar kelak dapat memilih dan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan dan kondisi-kondisi pendukung. Proses pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik , sehingga metode pendidikan dapat di dasarkan pada pola hubungan ke dua belah pihak. 

Drs. Suwarno, 1985 membedakan jenis-jenis metode sebagai berikut: 
a. Metode Dictatorial
b. Metode Liberal 
c. Metode Demokratis 

5. Alat Pendidikan 
Alat pendidikan diartikan sebagai berbagai situasi dan kondisi, tindakan dan perilakuan, tingkah laku dan perbuatan serta segala sesuatu yang diadakan dengan sengaja dan terencana yang langsung dan tidak langsung Alat pendidikan dibedakan menjadi 2 golongan:
a. Alat pendidikan kebendaan 
Demi mewujudkan pendidikan yang efektif maka di butuhkan alat-alat pendidikan sebagai penunjang, ruang kelas yang di lengkapi sarana dan prasarana pembelajaran 

b. Alat pendidikan bukana kebendaan Ini alat pendidikan berupa lingkungan social :
  • Teladan
  • Nasehat
  • Perintah 
  • Hadiah 
  • Pujian 
  • Peringkat 
  • Larangan 
  • Teguran 
  • Hukuman 
6. Terdidik 
Terdidik adalah individu yang di jadikan sasaran kegiatan pendidikan agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan

7. Pendidik 
Pendidik pada hakikatnya bertanggung jawab penuh dala proses pendidikan agar mengarah pada tujuan pendidikan.


BAB IV A. KESIMPULAN 
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui tiga cara yaitu lisan, tulisan dan perbuatan. Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena obyek utama dari pendidikan adalah ilmu. Pendidikan yang berlangsung beberapa puluh tahun menunjukkan perkembangannya sebagai ilmu yang semakin mantap, baik dalam artian isi maupun metode. Maka, perkembangan isi cabang ilmu pendidikan ini selain mengenai perbangdingan sistem pendidikan, tetapi juga meliputi kaitan atau peranan pendidikan terhadap perkembangan aspek- aspek kehidupan lai yang meliputi ekonomi, sosial dan politik. 

Ilmu pendidikan di Indonesia saat ini, praktis hanya memperhatikan dan menganalisis persoalan- persoalan pendidikan formal di sekolah. Perhatian ilmu pendidikan terhadap masalah- masalah non-formal relatif kecil. Pertumbuhan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh pengalaman- pengalaman pendidikan formal, tetapi juga dipengaruhi oleh pendidikan non-formal dan informal. Ilmu pengetahuan menurut sistematikanya dibagi menjadi 2 yaitu: 
1) Ilmu-ilmu murni adalah ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman. Contohnya matematika. 
2) Ilmu terapan adalah ilmu yang dikaji berdasarkan pengalaman (empiris), penelitian, pengkajian dan penyimpulan yang disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis. ilmu pendidikan adalah ilmu yang berdasarkan pengalaman(empiris), pendidikan, rohani, normatif, memiliki obyek yang jelas, dapat diuji kebenarannya dan disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis. 

Sehingga ilmu pendidikan memenuhi kriteria atau syarat-syarat ilmu pengatahuan yaitu: 
a. Ilmu pengetahuan atau ilmu pendidikan yang bersitaf empiris. 
b. Ilmu itu bersifat sistematis 
c. Ilmu itu mempunyai obyek atau lapangan tertentu yang jelas, dapat dipisahkan dari obyek pengetahuan yang lain 
d. Ilmu tersebut mempunyai metode dan tujuan tertentu
 

Contoh Contoh Proposal Copyright © 2011-2012 | Powered by Erikson